oleh: Eviana Hikamudin – Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang Kemdikbud

DSC_0916

Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) merupakan sistem ujian untuk mengukur capaian standar kompetensi lulusan siswa secara nasional dengan menggunakan komputer sebagai media (alat) ujiannya. UNBK berbeda dengan ujian berbasis kertas dan pensil (UNKP) yang selama ini sudah dilaksanakan. Dalam pelaksanaan UNBK diperlukan beberapa persyaratan teknis untuk mendukung kelancaran dalam pelaksanaan ujiannya. Secara garis besar persyaratan yang dibutuhkan tersebut terdiri dari tiga komponen penting yaitu: perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan sumber daya manusia (brainware).
Selama pelaksanaan simulasi (latihan) UNBK tahun 2017 tercatat beberapa permasalahan teknis yang terjadi di sekolah diantaranya: infrastruktur sekolah, SDM sekolah, pendataan, infrastruktur pusat, aplikasi, SOP, dan masalah lainnya. Banyaknya permasalahan yang muncul beragam untuk tiap jenisnya, namun permasalahan yang paling menonjol terjadi di sekolah adalah infrastuktur sekolah, SDM, dan pendataan.
Dalam pelaksanaan ujian di sekolah, tidak menutup kemungkinan ditemukan masalah-masalah teknis oleh proktor dan teknisi. Munculnya masalah-masalah tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik alatnya, manusianya, maupun faktor penunjang lainnya. Berdasarkan pengalaman dalam pelaksanaan UNBK, beberapa potensi masalah yang dapat menggangu terlaksananya UNBK di sekolah akan dijelaskan dalam uraian berikut.
A. MASALAH YANG SERING MUNCUL
1. Pendataan
Langkah awal dalam melaksanakan UNBK adalah melakukan pendataan peserta ujian dan sekolah pelaksana UNBK. Pendataan peserta ujian dilakukan langsung oleh petugas sekolah terhadap peserta didiknya masing-masing, sedangkan pendataan terhadap calon sekolah yang akan melaksanakan UNBK dilakukan oleh dinas pendidikan kab/kota atau provinsi sesuai dengan kewenangannya masing-masing.
Proses pendataan peserta ujian dimulai dengan kegiatan pengisian (entry) data yang dilakukan oleh operator sekolah ke dalam aplikasi Dapodik (Data Pokok Pendidikan) atau melalui aplikasi EMIS (Electronic Management Information System) untuk madrasah. Melalui proses ini seluruh peserta didik yang didaftarkan oleh sekolah secara otomatis akan tercatat dalam database siswa di pusat. Selanjutnya khusus untuk pendataan peserta UN, dari aplikasi tersebut akan disaring peserta didik kelas akhir saja yang memenuhi persyaratan yang akan didata sebagai calon peserta UN. Proses penyaringan ini dilakukan melalui aplikasi PDUN (Pangkalan Data Ujian Nasional). Kemudian peserta didik yang sudah terdaftar dalam PDUN dimasukkan ke dalam aplikasi BIOUN (Biodata Ujian Nasional) yang selanjutnya khusus calon peserta UNBK akan dimasukkan ke dalam web UNBK.
Melihat proses pendataan peserta yang cukup panjang sebagaimana diuraikan di atas, sangat dimungkinkan muncul masalah. Beberapa kemungkinan munculnya masalah dalam pendataan peserta adalah akurasi data yang rendah sehingga terdapat data peserta yang salah atau tidak sesuai. Potensi kesalahannya terjadi pada saat operator sekolah memasukan data ke dalam aplikasi Dapodik, BIOUN, atau Web UNBK. Kesalahan yang mungkin terjadi adalah kesalahan menuliskan identitas sekolah, identitas siswa, kekurangan/kelebihan data peserta, data pendukung sekolah, atau jurusan/program keahlian. Khusus untuk pendataan di web UNBK, beberapa kesalahan yang seringkali terjadi adalah tidak lengkapnya data sekolah yang diisikan oleh proktor seperti: infrastruktur sekolah (server, client, internet, dll), pendistribusian peserta ke dalam server, pembagian ruang dan sesi, dan pilihan mata ujian.
Dampak dari kesalahan pendataan sebagaimana disebutkan di atas diantaranya adalah siswa mengikuti ujian dengan data yang keliru, jumlah peserta ujian melebihi kapasitas server yang ada, dan tidak adanya pengaturan sesi ujian bagi peserta. Bahkan resiko yang paling besar dari kesalahan tersebut adalah siswa tidak bisa mengikuti ujian karena belum terdaftar sebagai peserta ujian.
Apabila kekeliruan data sebagaimana disebutkan di atas diketahui sejak awal atau jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan UN, kemungkinan hal tersebut dapat diperbaiki terlebih dahulu sebelum dilaksananakannya ujian. Akan tetapi apabila kekeliruan tersebut baru diketahui menjelang pelaksanaan UN, hal ini yang akan menyulitkan semua pihak karena perubahan data tersebut tidak serta merta dapat dilakukan dengan segera karena akan mempengaruhi sistem pendataan yang telah dipersiapkan sebelumnya sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

2. Infrastruktur UNBK
Salah satu faktor utama yang akan mempengaruhi berjalannya UNBK adalah ketersediaan infrastruktur UNBK di sekolah yang memenuhi persyaratan. Sebelum sekolah mendaftarkan diri sebagai pelaksana UNBK, terdapat beberapa persyaratan teknis yang harus dipenuhi yaitu memiliki perangkat komputer sesuai spesifikasi UNBK, topologi jaringan yang sesuai, jaringan internet dengan bandwith yang mencukupi, ketersediaan tenaga listrik yang memadai.dan peralatan lain yang mendukung.
Semua persyaratan teknis UNBK ditentukan oleh pusat dan sekolah harus mengikuti persyaratan tersebut. Hal ini dilakukan agar sekolah dalam pelaksanaan ujiannya tidak menemui hambatan teknis. Pada kenyataannya tidak sedikit sekolah yang sebenarnya masih memiliki keterbatasan sarana namun ingin tetap melaksanakan UNBK di sekolahnya. Akibatnya adalah terdapat beberapa peralatan yang kurang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Dari semua peralatan yang harus disiapkan oleh sekolah, jenis peralatan yang memiliki spesifikasi yang cukup tinggi adalah server lokal. Spesifikasi tersebut dibuat demikian karena server lokal merupakan alat utama dalam menampung data, pendistribusikan naskah soal, dan menngirimkan jawaban siswa ke server pusat. Sedangkan peralatan lainnya seperti komputer siswa (client), tidak terlalu dipersyaratkan dengan spesifikasi yang tinggi.
Potensi masalah lainnya yang terkait dengan infrastruktur UNBK di sekolah adalah topologi jaringan lokal (LAN). Berdasarkan pengalaman, banyak sekolah yang menggunakan (menginstalasi) jaringan lokal yang tidak tepat, sehingga terjadi kendala dalam pengiriman data baik dari server pusat ke server lokal maupun pengiriman data dari server lokal ke client. Hal ini juga terkait dengan kemampuan dan pengetahuan teknisi sekolah dalam hal ilmu jaringan.
Faktor lainnya yang dapat berpengaruh pada pelaksanaan UNBK di sekolah adalah ketersediaan jaringan internet dengan bandwith yang memadai dan stabil. Pengaruh dari jaringan internet ini akan sangat dirasakan pada saat proktor melakukan sinkronisasi sebelum ujian. Jaringan internet yang memadai dan stabil akan memperlancar proses sinkronisasi yang hanya memakan waktu rata-rata 30 sampai dengan 60 menit pada setiap server lokal. Namun apabila jaringan internet tersebut tidak stabil, proses sinkronisasi akan memakan waktu yang lebih lama, bahkan berpotensi terjadinya gagal sinkron. Apabila hal ini terjadi, sekolah harus mencari lokasi lain yang memiliki jaringan internet yang stabil untuk melakukan sinkronisasi dan tentunya hal ini akan menyulitkan sekolah.
Beberapa dampak yang dapat timbul akibat lemahnya infrastruktur yang ada di sekolah diantaranya adalah sekolah tidak bisa melakukan sinkronisasi dengan sempurna sehingga soal ujian tidak bisa diakses oleh peserta, server lokal mengalami kerusakan sehingga tidak dapat menampung aplikasi dan data ujian, token tidak muncul karena gangguan jaringan internet, komputer siswa restart dengan sendirinya, komputer siswa dapat memnuculkan soal karena tidak terkoneksi baik dengan server lokal, dan peserta tidak dapat mengikuti ujian sesuai jadwal karena sering mengalami gangguan teknis.

3. Aplikasi UNBK
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa untuk melaksanakan UNBK dibuat secara khusus perangkat lunak ujian yang berupa aplikasi UNBK dalam bentuk VHD dan EXAMBRO. Untuk menjalankan kedua aplikasi tersebut terdapat beberapa prosedur penggunaan yang harus diikuti dengan tepat oleh proktor pada saat melakukan instalasi pada server lokal dan komputer siswa. Dalam aplikasi tersebut terdapat pula beberapa fungsi yang dapat dijalankan untuk melaksanakan ujian. Semua prosedur dan penjelasan teknis untuk menjalankan aplikasi UNBK sudah disajikan dalam petunjuk penggunaan (manual book) UNBK.
Langkah penting yang harus diperhatikan oleh proktor adalah pada saat awal mengunduh VHD dari server pusat ke servel lokal. Proktor harus memastikan bahwa proses mengunduh VHD telah dilakukan dengan benar melalui jaringan (link) resmi yang dikeluarkan oleh pusat dan telah diumumkan sebelumnya melalui web UNBK. Di samping itu proktor juga harus bisa memastikan bahwa proses mengunduh VHD telah berjalan dengan sempurna sehingga benar-benar diperoleh VHD yang asli (original).
Setelah VHD berhasil diunduh, langkah selanjutnya yang dilakukan proktor adalah menginstal VHD ke dalam server lokal sekaligus memasang EXAMBRO pada setiap komputer siswa. Dalam proses mengisntalasi ini seringkali proktor melakukan kesalahan prosedur yang mengakibatkan VHD tidak dapat berjalan normal pada server lokal. Demikian pula pada saat memasang EXAMBRO pada komputer siswa, banyak ditemukan kesalahan setting yang mengakibatkan tidak terhubungnya komputer siswa dengan server lokal.
Dampak dari kesalahan yang dilakukan dalam menginstalasi VHD adalah terjadi VHD tidak dapat berjalan normal sehingga terjadi kegagalan dalam sinkronisasi. Hal inilah yang bisa mengakibatkan sekolah harus melakukan instalasi ulang VHD agar dapat melakukan sinkronisasi kembali sampai berhasil. Apabila kejadian ini terjadi pada beberapa servel lokal, maka proktor harus mengulangi kembali instalasi VHD dan melakukan sinkronisasi beberapa kali. Tentunya hal ini akan cukup merepotkan sekolah karena proses sinkronisasinya memakan waktu yang cukup lama.
Pada saat ujian berlangsung tidak menutup kemungkinan terjadi masalah pada aplikasi UNBK. Biasanya masalah yang muncul pada saat ujian berlangsung diantaranya adalah status CBTsync offline, status CBTSync standby warna kuning, CBTSync tidak bisa dibuka (Error) dan EXAMBRO tidak bisa dibuka (Error). Semua masalah tersebut terjadi akibat dari kesalahan yang dilakukan proktor pada saat melakukan instalasi VHD atau setting EXAMBRO. Apabila masalah-masalah tersebut muncul, proktor harus segera melakukan cek ulang terhadap aplikasi yang telah diinstal dan melalukan perbaikan secepatnya agar peserta dapat segera melaksanakan ujian.

4. SDM Proktor dan Teknisi
Faktor manusia merupakan hal yang sangat menentukan dalam melaksanakan UNBK. Dalam hal ini peranan proktor dan teknisi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan UNBK. Kemampuan dan keterampilan yang dimiliki oleh proktor dan teknisi merupakan faktor penting bagi terlaksananya ujian di sekolah. Mulai dari penyiapan infrastruktur UNBK di sekolah sampai dengan instalasi program serta menjalankan aplikasi pada saat ujian adalah pekerjaan utama yang dilakukan oleh proktor dan teknisi sekolah.
Dalam kenyataannya kemampuan dan keterampilan proktor dan teknisi UNBK sangat beragam di setiap sekolah. Berdasarkan pengalamanan yang ditemukan selama UNBK berlangsung, terdapat banyak sekolah yang melibatkan proktor dan teknisi sesuai dengan kompetensinya. Namun ditemukan pula beberapa sekolah yang memiliki proktor dan teknisi yang kompetensinya kurang sesuai atau terbatas kemampuannya. Kondisi ini memnuculkan potensi masalah tersendiri yaitu permalasahan teknis akan terjadi lebih banyak pada sekolah-sekolah yang kemampuan proktor dan teknisinya terbatas.
Beberapa masalah teknis yang seringkali muncul pada saat ujian yang diakibatkan oleh kesalahan yang dilakukan oleh proktor dan teknisi diantaranya adalah:
o Proktor/teknisi tidak mengetahui atau memahami prosedur operasioanl standar (POS) UNBK dengan baik.
o Proktor kurang mengikuti informasi terbaru yang muncul dalam web UNBK sehingga tidak mengetahui perkembangan jadwal atau informasi permasalahan yang terjadi.
o Proktor melakukan kesalahan setting dalam VHD sehingga kondisi server lokal menjadi offline.
o Proktor melakukan kesalahan memasukan IDserver pada servel lokal yang mengakibatkan kondisi server selalu standby warna kuning.
o Proktor seringkali mengubah/mengganti setting pada servel lokal sehingga server kondisinya standby warna kuning.
o Proktor melakukan kesalahan dalam memasukan kode mata pelajaran pada server lokal sehingga token ujian tidak muncul.
o Proktor melakukan kesalahan memberikan username dan password kepada siswa sehingga tertukar dalam penggunaan identitas peserta ujian.

B. ALTERNATIF SOLUSI
Upaya yang harus dilakukan oleh sekolah dalam meminimalkan permasalahan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan UNBK adalah dengan mempersiapkan sarana prasarana yang sesuai dengan spesifikasi UNBK. Di samping itu sekolah harus mempersiapkan proktor dan teknisi yang menguasai pekerjaan teknis UNBK. Dalam melaksanakan tugasnya, proktor dan teknisi harus memperhatikan POS, manual UNBK, dan petunjuk teknis yang sudah ditetapkan. Dengan demikian proktor dan teknisi dapat mengantisipasi masalah yang akan timbul pada saat pelaksanaan ujian.
Menyadari bahwa dalam pelaksanaan UNBK tahun 2017 banyak sekolah yang mengikutinya, perlu adanya pembekalan teknis UNBK kepada proktor dan teknisi. Untuk melakukan hal tersebut, Puspendik melakukan pelatihan teknis UNBK terhadap helpdesk kab/kota dan propinsi sebelum pelaksanaan ujian. Melalui pelatihan tersebut diharapkan kab/kota dan propinsi dapat menindaklanjutinya dengan membentuk tim helpdek kab/kota dan provinsi untuk membantu sekolah-sekolah pelaksana UNBK yang mengalami kendala teknis pada saat ujian. Di samping itu kab/kota dan provinsi diharapkan dapat melakukan kegiatan yang sama untuk melatih proktor/teknisi sekolah pelaksana UNBK di daerahnya masing-masing.
Dalam rangka memastikan pelaksanaan ujian berjalan dengan baik dan lancar di sekolah, Puspendik dibantu oleh Pustekkkom melakukan pendampingan sekolah melalui Posko UNBK di pusat. Kegiatan pendampingan tersebut dilakukan mulai dari simulasi sampai ke pelaksanaan ujian utama. Melalui kegiatan pendampingan tersebut dapat diketahui kondisi pelaksanaan ujian di sekolah dari waktu ke waktu. Di samping itu proktor sekolah dapat menyampaikan permasalahan yang dihadapinya ke petugas posko UNBK, sehingga permasalahan yang dihadapi tersebut dapat diselesaikan. Melalui kegiatan pendampingan ini pula sekaligus diperoleh informasi tentang semua permasalahan yang ditemukan di lapangan, dengan demikian berdasarkan informasi tersebut dapat dibuat pemetaan permasalahan UNBK yang terjadi.
Selain Posko UNBK di pusat, pengaduan permasalahan teknis yang dihadapi oleh sekolah dapat disampaikan pula kepada helpdesk kab/kota atau provinsi yang sebelumnya sudah dibentuk. Biasanya permasalahan yang ditangani oleh helpdesk kab/kota atau provinsi adalah masalah-masalah teknis yang sifatnya belum terlalu serius dan dapat ditangani secara cepat seperti: unlock serial number, unlock sinkronisasi, jadwal, koneksi jaringan, dan prosedur penggunaan aplikasi. Sedangkan untuk permasalahan yang lebih serius harus ditangani langsung oleh Posko UNBK di pusat seperti: sinkronisasi, aktifasi server cadangan, penjadwalan ulang, penetapan ujian susulan, atau penanganan bencana alam.

Rating